EKOLOGI

EKOLOGI

Ekologi adalah kajian ilmiah mengenai interaksi antara organisme dan lingkungannya.
Lingkungan meliputi :
1.  Komponen abiotik (faktor-faktor kimiawi dan fisik tak hidup)
     Seperti : suhu, cahaya, air dan nutrien.
2.  Komponen biotik (hidup) : semua orgnisme lain yang merupakan bagian dari lingkungan suatu individu.

Ekologi dapat dibagi menjadi empat tahap kajian yang semakin menyeluruh sifatnya, mulai dari interaksi individu organisme dengan lingkungan abiotik hingga ke dinamika ekosistem.
1.   Ekologi organisme
Berhubungan dengan cara-cara berperilaku, fisiologis, dan morfologis yang digunakan suatu organisme individual dalam menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh lingkungan abiotiknya.
2.   Ekologi Populasi
      Ekologi populasi sebagian besar terpusat pada faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran dan komposisi populasi.
3.   Ekologi Komunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi dari jenis yang berlainan.
Berhubungan dengan cara berinteraksi di antara organisme, seperti predasi, kompetisi, dan penyakit, yang mempengaruhi struktur dan organisasi komunitas.

4.   Ekologi Ekosistem
Kajian ekologi pada ekosistem meliputi semua faktor-faktor abiotik selain komunitas jenis yang ada dalam suatu daerah tertentu. Berhubungan dengan aliran energi dan pendauran zat-zat kimia pada berbagai komponen biotik dan abiotik.

Ekologi sifatnya multidisipliner, yang berhubungan dengan bidang biologi lainnya seperti  Genetika, evolusi, fisiologi, dan perilaku, juga ilmu kimia, fisika, geologi, dan meteorologi.                

FAKTOR ABIOTIK DALAM BIOSFER

Biosfer adalah ekosistem global__ jumlah seluruh ekosistem planet, atau seluruh makhluk hidup dan tempatnya hidup. Biosfer merupakan tingkatan yang paling kompleks dalam ekologi.. Biosfer meliputi atmosfer hingga ketinggian beberapa kilometer, daratan sampai ke dan termasuk bebatuan yang mengandung air yang berada paling tidak 1500 meter di bawah tanah, danau dan aliran sungai, gua, dan lautan hingga kedalaman beberapa kilometer.

Faktor-faktor Abiotik Utama

1.  Suhu
Sel dapat pecah jika air yang terdapat didalamnya membeku pada suhu di bawah 00 C
Protein  akan mengalami denaturasi pada suhu di tas 450C.
2.   Air
Organisme air tawar dan air laut hidup terendam di dalam suatu lingkungan akuatik, tetapi oragisme tersebut menghadapi permasalahan keseimbangan air disekitarnya.
3.   Cahaya matahari
Tumbuhan dan organisme fotosintetik menggunakan sumber energi ini secara   langsung. Intensitas cahaya bukan merukan faktor terpenting yang membatasi pertumbuhan tumbuhan di lingkungan darat, tetapi penaungan oleh  kanopi hutan membuat persaingan untuk mendapatkan cahaya matahari di bawah kanopi menjadi sangat ketat.Dalam lingkungan akuatik, intensitas dan kualitas cahaya membatasi persebaran organisme fotosintetik.
4.   Angin
      Angin memperkuat pengaruh suhu lingkungan pada orgainsme dengan cara meningkatkan hilangnya panas melalui penguapan (evaporasi) dan konveksi (faktor pedinginan oleh angin).
5.   Batu dan tanah 
      Struktur fisik, pH, dan komposisi mineral batuan serta tanah akan membatasi persebaran tumbuhan dan hewan yang memakannya.  


BIOMA AKUATIK DAN TERESTRIAL

Bioma adalah salah satu komunitas utama dunia, diklasifikasikan berdasarkan vegetasi yang dominan dan ditandai oleh adaptasi organisme terhadap lingkungan tertente tersebut. Bioma mengacu pada jenis-jenis utama ekosistem yaitu ekosistem yang menempati suatu daerah yang luas : hutan konifer, gurun, dan padang rumput adalah beberapa contohnya.
Bioma akuatik menempati bagian terbesar biosfer.
Bioma marin atau laut umumnya memiliki konsentrasi garam rata-rata 3%, sementara bioma air tawar umumnya memiliki ciri konsentrasi garam yang lebih rendah dari 1%. Lautan menutupi sekitar 75% permukaan bumi, dan memiliki dampak yang sangat besar bagi biosfer.

Stratifikasi Vertikal Bioma akuatik

Banyak bioma akuatik memperlihatkan stratifikasi vertikal yang jelas pada beberapa variabel fisik dan kimiawi. Intensitas caaya menurun secara cepat dengan bertambahnya kedalaman. Para ahli ekologi membedakan :
1. Zona fotik di bagian atas yaitu suatu daerah yang cahayanya mencukupi untuk fotosintesis
2. Zona afotik di bagian bawah, yaitu daerah dengan sedikit sekali cahaya yang menembus sampai ke daerah itu.

Suhu air juga cenderung cenderung terstratifikasi, khususnya selama musim panas dan musim dingin.Dalam lautan dn banyak danau di daerah beriklim sedang, suatu lapisan tipis yang perubahan suhunya sangat cepat, yang disebut TERMOKLIN memisahkan lapisan air bagian atas yang lebih hangat dari lapisan air yang lebih dingin di bagian dalam.
Pada bagian dasar semua bioma akuatik, substratnya disebut zona bentik, terbuat dari pasir dan sedimen organik dan anorganik. Ditempati oleh komunitas organisme yang disebut bentos. Salah satu sumber utama makanan untuk bentos adalah bahan organik mati yang disebut detritus.

BIOMA AIR TAWAR

Bioma air tawar meliputi:

    Badan air yang tetap diam (kolam dan danau)
    Badan air yang bergerak (sungai dan aliran)

Pada bioma air tawar seperti danau komunitas tumbuhan dann hewan tersebar berdasarkn kedalaman air dan jaraknya dari tepian.
1.   Zona litoral  : daerah perairan di dekat tepian yang cukup banyak mendapatkan cahaya dan kedlamannya dangkal.
      Tumbuhan akuatik yang berakar berkembang biak pada zona ini
2.   Zona limnetik : perairan dengan permukaan terbuka dan mendapatkan cahaya yang baik di daerah yang semakin jauh dari tepian . 
      Ditempati oleh berbagai varietas fitoplankton yang terdiri dari alga dan sianobakteri. Organisme tersebut berfotosintesis dan bereproduksi dengan laju yang tinggi selama musim semi dan musim panas. Zooplankton yang sebagian besar adalah rotifera dan krustase kecil, memakan fitoplankton. Zooplankton dimakan oleh banyak ikan kecil, selanjutnya ikan kecil menjadi makanan bagi ikan-ikan besar, ular dan kura-kura semiakuatik, serta burung pemakan ikan.
3..  Zona profundal : meupakan zona afotik yang lebih dalam
      Sebagian besar organisme kecil di zona limnetik suatu danau berumur pendek dan bangkainya tenggelam ke dalam suatu daerh afotik yang lebih dalam dan turun sampai ke zona bentik. Mikroba dalam zona bentik dan profundal menggunakan oksigen untuk respirasi seluler ketika menguraikan detritus.

Danau seringkali dikelompokkan berdasarkan produksi bahan organiknya :
1   Danau oligotrofik : merupakan danau yang dalam dan tidak banyak mengandung nutrien, dan fitoplankton pada zona limnetiknya tidak begitu produktif.

2    Danau Eutrofik : umumnya lebih dangkal dan kandungan nutrien pada airnya tinggi. Fitoplankton sangat produktif, dan air seringkali menjadi  sangat kruh.

      Diantara danau oligotrofik dan eutrofik terdapat danau dengan jumlah nutrien dan produktivitas fitoplankton yang sedang , yang disebut mesotrofik .

Dalam jangka waktu yang panjang, danau oligotrofik bisa menjadi danau mesotrofik atau bahkan akhirnya bisa menjadi danau eutrofik, karena aliran air dari tanah disekelilingnya dapat membawa tambahan sedimen dan nutrien.
“Eutrofikasi kultural” yng diakibatkan oleh aliran permukaan yang berasal dari ladang atau kebun pertanian yang dipupuk dan penumpukan sampah kota membuat air menjadi tidak dapat digunakan dan memperburuk estetika danau.

Anak sungai dan sungai adalah badan air yang bergersk terus menerus dalam satu arah.
Pada hulu suatu anak sungai, air seringkali dingin dan jernih, dan membawa sedikit sedimen dan  relatif seedikit nutrien mineral.
Terusan atau kanal, pada umumnya sempit dengan arus yang lancar melewati bagian dasar yang berbatu.
Hilir, banyak anak sungai telah bergabung membentuk sebuah sungai, air bisa menjadi lebih keruh, membawa lebih banyak sedimen (dari erosi tanah) dan nutrien

Lahan Basah          

Lahan basah adalah suatu daerah yang digenangi oleh air yang menyokong kehidupan anaeobik tumbuhan akuatik. Pada kenyataannya, daerah lahan basah meliputi mulai dari daerah yang secara periodik banjir hingga ke tanah yang secara permanen menjadi jenuh selama musim pertumbuhan. Tumbuhan  hidrofit yang telah beradaptasi dapat tumbuh dalam air atau dalam tanah yang secara periodik berada dalam kondisi akibat adanya air.
Hidrofit meliputi teratai kolam yang mengambang dan ekor kucing yang terendam, berbagai jenis ilalang, cemara hitam dan lain sebagainya

Keberagaman jenis daerah lahan basah yang sangat lluas telah dketahui, mulai dari rawa yang airnya tak mengalir, rawa lumpur hingga ke tanah gambut. Semua keragaman ini membentuk satu dari tiga situasi topografik yang berbeda.
1.   Lahan basah cekungan : terbentuk di cekungan dangkal, mulai dari perlekukan   dataran hingga ke kolam dan danau yang terisi.

2.   Lahan basah sungai : berkembang di sepanjng pinggir sungai atau aliran yang dangkal dan secara periodik banjir.

3.   Lahan basah tepian : terdapat di sepanjang tepi danau besar atau laut, dimana air mengalir maju mundur karena peningkatan permukaan air atau akibat pasang. Meliputi bioma air tawar mapun bioma laut.  

Secara ekologis, lahan basah merupakan bioma yang paling kaya. Memiliki komunitas invertebrata yang beraneka ragam, yang menyokong kehisupan beraneka ragam burung. Lahan basah menyediakan suatu lembah penyimpanan air yang mengurangi intensitas banjir dan memperbaiki kualitas air dengan cara menyaring polutan.

Muara (Eustaria)

Suatu daerah dimana anak sungai atau sungai air tawar menyatu dengan laut

Seringkali berbatasan dengan lahan basah pesisir yang disebut Hamparan lumpur dan rawa asin. Kadar garam atau salinitas  bervariasi berdasarkan ruang di muara. Muara merupakan salah satu lingkungan yang paling produktif di Bumi. Rumput-rumputan, rawa asin, alga, dan fitoplankton merupakan produsen utama pada muara. Lingkungan muara juga mendukung kehidupan berbagai ragam cacing, tiram, kepiting, dan banyak jenis ikan yang dikonsumsi oleh manusia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERHITUNGAN ANGKA BENTUK BATANG - Biometrika Hutan

Interaksi Spesies

MAKALAH PERENCANAAN HUTAN KOTA