Interaksi Spesies
INTERAKSI ANTARA POPULASI
POPULASI SPESIES YANG BERLAINAN
Interaksi antarspesies dapat
menjadi faktor seleksi yang kuat dalam evolusi
Pada beberapa kasus,
adaptasi satu jenis terhadap kehadiran
jenis yang lain memiliki dasar evolusioner yang relatif jelas. Salah satu
contohnya adalah ulat Biston betularia
dengan pola pewarnaan yang bercampur dengan warna lichen yang hidup, ini akan
mempersulit burung pemangsa untuk menemukan ulat tersebut.
Dalam suatu
pengertian yang luas, koevolusi
menjelaskan interaksi yang melibatkan adaptasi evolusioner yang timbal balik
pada dua jenis. Koevolusi melibatkan perubahan genetik secara resiprokal
(timbal balik) dalam jenis yang saling berinteraksi. Contoh : tanaman Passiflower vine terlindungi terhadap
sebagian besar serangga herbivora melalui produksi senyawa beracunnya pada daun muda dan tunas
muda. Akan tetapi, larva kupu-kupu dari marga Heliconius dapat mentolelir zat kimia pertahanan ini. Telur yang diletakkan kupu-kupu betina Heliconius pada daun tanaman ini
berwarna kuning cerah dan kupu-kupu betina yang lain pada umumnya menghindari
meletakkan telur di atas daun yang ditandai oleh bintik kuning tersebut. Peilaku
ini barangkali mengurangi kompetisi intraspesies di antara lsrvs untuk
mendapatkan makanan.
Penempatan larva Heliconius dapat merusak Passiflower vine dan serangga yang
resisten terhadap racun ini kemungkinan merupakan kekuatan seleksi yang kuat,
yang mengarahkan pada terjadinya evolusi pertahanan yang lebih banyak lagi pada
tumbuhan ini. Daun pada beberapa jenis Passiflora
memiliki bintik kuning yang sangat jelas terlihat, merupakan suatu adaptasi
ysng bisa mengalihkan perhatian dan minat kupu-kupu ke tumbuhan lain dalam
usaha mencari tempat meletakkan telurnya. Bintik kuning pada Passiflower vine
itu sesungguhnya adalah kelenjar nektar yang menarik bagi semut dan tawon yang
memangsa telur atau larva Heliconius.
Interaksi antarspesies dapat
berpengaruh positif, negatif atau netral terhadap kepadatan suatu populasi
A. Pemangsaan dan parasitisme
adalah interaksi +/-
Interaksi populasi yang paling jelas terlihat
adalah yang melibatkan pemangsaan (predasi), dimana seekor pemangsa
(predator) memakan mangsanya.
Parasitisme melibatkan jenis
pemangsa khusus yang disebut parasit, yang hidup di bagian luar atau di dalam
inangnya. Parasit jarang membunuh inangnya secara langsung. Dalam
parasitoidisme, serangga umumnya adalah tawon kecil, meletakkan telurnya di
atas inang yang hidup. Larva ini kemudian memakan bagian dalam tubuh inang,
yang akhirnya menyebabkan kematian inang tersebut.
Pemangsaan (predasi)
Sebagian besar
pemamngsa memiliki indera yang sangat tajam yang membuat mereka dapat menemukan
dan mengidentifikasi mangsa yang potensial. Banyak pemangsa memiliki adaptasi
seperti kuku, geligi, gigi taring, sengat atau racun yang membantu menangkap
dan memotong-motong makanan menjadi lebih kecil. Ular derik menemukan lokasi
mangsanya dengan suatu alat indera perasa panas yang terletak di antara mata,
lubang hidung, dan ular tersebut membunuh burung dan mamalia kecil dengan
menyuntikkan racun melalui giginya.
Pertahanan Tumbuhan Terhadap
Herbivora
Banyak di antara
pertahanan ini bersifat mekanis. Tumbuhan memiliki kristal mikroskopis dalam
jaringannya, sulur atau duri pada
daunnya, yang membuat tumbuhan itu menjadi sulit dimakan, meskipun bagi
serangga kecil sekalipun.
Banyak tumbuhan
menghasilkan zat kimia yang berfungsi
dalam pertahanan dengan cara membuat tumbuhan
tersebut menjadi tidak enak rasanya atau membahayakan bagi
herbivora.Senyawa pertahanan seperi dari Opium poppy, nikotin yang dihasilkan
tembakau, senyawa yang terkadung dalam kayu manis, dan maupun cengkeh merupakan
pertahanan tumbuhan dalam menghadapi herbivora.
Pertahanan Hewan Melawan Pemangsa
Hewan-hewan dapat
menghindar agar tidak dimakan oleh
pemangsanya dengan pertahanan pasif seperti
bersembunyi atau pertahanan aktif seperti
melarikan diri atau membela dirinya dari serangan pemangsa.
Banyak pertahan
lain mengandalkan pola pewarnaan adaptif, yang telah dievolusikan secara
berulang-ulang di antara hewan. Penyamaran (kamuflase) yang disebut pewarnaan
tersamar. Penandaan sayap belakang ngengat Automerisio
mirip dengan mata hewan yang jauh lebih besar.
Parasitisme
Parasit
mendapatkan dari organisme lain, inang (host) nya yang kehilangan sebagian
energi atau materi dalam proses tersebut. Organisme yang hidup di dalam
inangnya, seperti cacing pita dan parasit malaria, disebut endoparasit.,
parasit lain yang sebagian makan pada permukaan eksternal suatu inang, seperti
nyamuk dan afid, disebut ektoparasit.
B. Kompetisi
antarspesies adalah interaksi -/-
Ketika populasi dua atau lebih spesies dalam suatu komunitas
mengandalkan sumberdaya terbatas yang
sama, mereka bisa rentan terhadap kompetisi
(persaingan ) antarspesies. Persaingan dapat terjadi dalam berbagai
cara. Persaingan langsung atas
dumberdaya disebut kompetisi
interferensi, sementara penggunaan sumberdaya yang sama disebut kompetisi eksploitatif.
Contoh : pada beberapa jenis burung bisa bersaing untuk mendapatkan
tempat bersarang, berteduh ataupun setiap sumberdaya lain yang ketersediannya
terbatas.
C. Komensalisme
dan mutualisme secara berturut-turut adalah interaksi +/0 dan +/+
Simbiosis (hidup bersama) adalah suatu
istilah yang mencakup interaksi yang beraneka ragam dimana dua jenis, inang dan
simbionnya mempertahankan suatu persekutuan yang dekat.
Komensalisme (+/0)
Jenis pembonceng seperti alga yang tumbuh pada cangkang kura-kura
akuatik atau teritip yang menempel pada
paus, kadang-kadang dianggap sebagai hubungan komensalisme. Akan tetapi,
pembonceng itu akhirnya bisa menurunkan keberhasilan reproduktif inangnya,
sedikitnya dengan mengurangi efisiensi pergerakan inang dalam pencarian makanan
atau untuk melarikan diri dari terkaman pemangsa. Hubungan komensalisme
kadang-kadang melibatkan satu jenis yang mendapatkan makanan yang secara tidak
sengaja dibuang oleh jenis lain. Contoh : burung bangau sapi memakan serangga
yang dihalau dari rumput-rumputan oleh bison, sapi, dan herbivora lain yang
sedang merumput.
Mutualisme (+/+)
Hubungan mutualisme mensyaratkan evolusi adaptasi pada kedua jenis yang terlibat, karena perubahan dalam salah satu
jenis kemungkinan besar mempengaruhi daya tahan hidup dan reproduksi jenis yang
lain. Contoh mutualisme adalah fiksasi nitrogen oleh bakteri dalam bintik akar
legum; pencernaan selulosa oleh mikroorganisme dalam saluran pencernaan rayap,
pertukaran nutrien dalam mikorhiza, dan interaksi spesifik penyerbuk tertentu
dengan tumbuhan berbunga.
Komentar
Posting Komentar